Kisah Nyata - Ronald Joseph DeFeo Jr. atau yang kerap dipanggil "Butch", lahir pada tanggal 26 September 1951 di Brooklyn, New York City. Ayah Butch yang bernama Ronald Sr. bekerja didealer mobil milik mertuanya dan merupakan salesman yang sukses. Sedangkan ibunya yang bernama Louise, hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Butch juga memiliki empat orang adik yang bernama Dawn, Allison, Marc, dan John Matthew.
Seluruh anggota keluarga DeFeo pindah ke Amityville pada tahun 1965, ketika Butch berumur 14 tahun. Walopun termasuk keluarga menengah dan memiliki fasilitas hidup yang nyaman, namun Ronald Sr. merupakan sosok yang dianggap memiliki wewenang secara penuh. Tidak jarang, hal ini membuatnya sering bertengkar dengan istri dan anak-anaknya.
Dan yang sering menjadi sasaran kemarahannya adalah Butch. Oleh karena itu, ketimbang memiliki masa kecil yang menyenangkan, Butch justru sering mendapat kesulitan secara emosional. Selain itu, Butch juga sering menjadi sasaran ejekan teman-temannya di sekolah.
Beranjak dewasa, Butch mulai melakukan perlawanan secara fisik terhadap ayah dan teman-teman sekolah yang mengejeknya. Saat itu Butch sempat dibawa ke psikiater, namun hal tersebut tidak banyak membantu. Kemudian pada umur 17 tahun, Butch mulai mengkonsumsi LSD dan heroin. Dan dia juga dikeluarkan dari sekolah karena perilakunya yang mengganggu.
Semakin lama, perilaku aneh Butch semakin bertambah. Ketika dia dan seorang temannya pergi berburu, Butch mengarahkan senapan dan mengancam temannya tersebut. Selain itu, Butch juga mencoba untuk membunuh ayahnya dengan senjata 12-gauge ketika mereka sedang bertengkar. Butch sempat akan menarik pelatuknya, namun pelatuknya tersebut tiba-tiba saja tidak berfungsi.
Di akhir bulan Oktober 1974, pihak dealer tempat ayah Butch bekerja, mempercayakan pada Butch untuk menyetorkan uang sebanyak 20 ribu dolar lebih ke bank. Mendengar hal tersebut, Butch berencana untuk merampok uang tersebut bersama dengan temannya dan membagi hasilnya secara rata.
Awalnya rencana tersebut berjalan lancar hingga pada akhirnya polisi datang untuk menanyai Butch, dan ketimbang menjawab dengan tenang, Butch justru malah mengamuk. Curiga dengan sikapnya, polisi kemudian memintanya untuk ikut ke kantor polisi untuk kemungkinan sebagai tersangka, namun Butch menolak menuruti permintaan mereka. Bahkan Butch sempat mengancam akan membunuh ayahnya sendiri ketika ayahnya memintanya untuk bekerja sama dengan polisi.
Teror dimulai
Pada hari rabu tanggal 13 November 1974, diduga pada jam tiga pagi, Butch memasuki kamar orangtuanya dan menembak mereka dengan menggunakan senjata berjenis Marlin 336C kaliber 35. Setelah orangtuanya tewas, Butch memasuki kamar adik-adiknya dan juga melakukan hal yang sama.Setelah melakukan aksinya, Butch bergegas mandi. Bajunya yang penuh dengan darah yang sebelumnya dia pakai, serta senjata yang digunakan untuk membunuh keluarganya, dibungkus dengan sarung bantal. Dan Butch kemudian membuangnya disaluran air dalam perjalanan menuju ketempat kerjanya jam 6 pagi.
Pada jam 6.30 malam Butch kembali kerumah, dia juga berpura-pura memanggil ayahnya dan bertanya mengapa ayahnya tidak pergi bekerja. Butch kemudian pergi menuju ke sebuah tempat yang bernama Henry's Bar yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Begitu memasuki tempat tersebut, Butch berteriak, "You got to help me. I think my mother and father are shot!"
Butch dan beberapa orang warga kemudian mendatangi rumahnya yang terletak di 112 Ocean Avenue. Begitu sampai, mereka menemukan orangtua Butch yang memang sudah tewas. Joe Yeswit yang merupakan teman Butch, kemudian segera meminta bantuan polisi Suffolk County. Selanjutnya pihak kepolisian melakukan penggeledahan dan menemukan empat orang korban tewas lainnya.
Butch kemudian dibawa ke kantor polisi dengan alasan keamanan. Disana dia sempat diinterogasi, termasuk kemungkinan yang menjadi pelaku penembakan terhadap keluarganya. Menurutnya, seorang mafia yang bernama Louis Fellini lah yang menjadi pelakunya. Karena orang tersebut diduga menyimpan dendam lama perihal pekerjaan orangtuanya didealer mobil.
Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan kotak kosong bekas senjata berjenis Marlin kaliber 35 dikamar milik Butch yang sepertinya baru dibeli. Selain itu pihak kepolisian menemukan kesamaan bahwa orangtua Butch mendapat dua kali tembakan, sedangkan adik-adiknya hanya mendapat satu kali tembakan. Semua korban tewas juga ditemukan berada dalam posisi yang sama dan mereka masih mengenakan piyama.
Dari cerita Butch yang disampaikan secara berbelit-belit, pihak kepolisian kemudian menjadikannya tersangka. Terlebih, Louis Fellini sendiri memiliki alibi bahwa dia sedang berada diluar kota ketika peristiwa pembunuhan yang menimpa keluarga DeFeo terjadi. Dan Butch sendiri merasa tertekan sehingga dia mengakui bahwa dialah pelakunya dengan mengatakan, "Once i started, i just couldn't stop. It went so fast."
Butch mulai menjalani sidang pertamanya pada tanggal 14 Oktober 1975, dan pengacaranya yang bernama William Weber sempat mengajukan pernyataan sakit jiwa bagi Butch. Didalam ruang sidang, Butch sendiri mengatakan bahwa dia sempat mendengar bisikan-bisikan yang memerintahkannya untuk membunuh semua anggota keluarganya.
Hal ini didukung oleh seorang psikiater pembela yang bernama Dr. Daniel Schwartz, yang menyatakan bahwa Butch mengidap dissociative disorder. Namun seorang psikiater dari pihak penuntut yang bernama Dr. Harold Zolan justru menyatakan bahwa Butch menderita antisocial personality disorder. Penyakit tersebut membuatnya sadar akan tindakannya, namun dimotivasi oleh sikapnya yang self-centered.
Pada tanggal 21 November 1975, pengadilan menyatakan bahwa Butch bersalah atas enam pembunuhan tingkat dua. Dan pada tanggal 4 Desember 1975, hakim Thomas Stark memutuskan memberikan Butch hukuman penjara 25 tahun hingga seumur hidup, serta menolak semua permohonan pembebasan bersyaratnya. Butch kemudian dimasukkan ke Green Haven Correctional Facility di Beekman, New York.
Sebulan setelah Butch dinyatakan bersalah, rumah keluarga DeFeo yang masih dilengkapi dengan perabot yang sama ketika peristiwa penembakan terjadi, kemudian ditempati oleh sebuah keluarga Lutz yang terdiri dari George, Kathy, dan tiga orang anak Kathy dari pernikahan yang sebelumnya, serta seekor anjing.
Namun keluarga Lutz hanya mampu bertahan selama kurang dari satu bulan saja. Pasalnya, mereka mengaku diganggu arwah yang mendiami rumah mereka tersebut. Daniel Lutz, salah satu anak Kathy, mengaku pernah kerasukan. Sedangkan Christopher, anak Kathy yang lain, mengaku pernah melihat kehadiran sesosok bayangan laki-laki mendekatinya dan kemudian menghilang. Setelah kejadian yang menimpa kedua anaknya tersebut, George dan Kathy sempat memanggil seorang pendeta. Dan pendeta tersebut menyarankan mereka untuk segera meninggalkan rumah Amityville tersebut.
Mendengar rumor tersebut, pengacara Butch justru melayangkan gugatan terhadap keluarga Lutz karena dianggap menyebarkan hoax dan mengambil keuntungan dari pemberitaan yang beredar. Namun, walopun dianggap berbohong, George dan Kathy sempat menjalani tes kejujuran dan mereka lolos.
Beberapa minggu setelah keluarga Lutz meninggalkan rumah Amityville, pasangan paranormal Ed dan Lorraine Warren melakukan investigasi yang berkaitan dengan hoax yang muncul di masyarakat. Dari hasil investigasi, mereka menemukan sesosok anak kecil laki-laki yang mengintip dibalik dinding, dengan mata yang menyala. Sosok tersebut diduga adalah John Matthew yang merupakan adik Butch yang saat tewas berumur 9 tahun. Padahal saat Ed dan Lorraine melakukan investigasi, tidak ada seorang pun disana kecuali mereka berdua.
Kini, rumah Amityville yang terletak di 112 Ocean Avenue, tidak lagi menggunakan alamat yang sama. Salah seorang pemilik yang sempat menempati rumah tersebut meminta pihak perusahaan properti untuk menggantinya, dengan alasan untuk mengurangi kengerian pasca peristiwa penembakan yang terjadi sebelumnya.